Rabu, 10 November 2010

Obat jantung Digoxin



D i g o x i n
 By:Dian Mei Purwanti (04.07.1793)


A.   PENGERTIAN
Digoxin adalah suatu obat diperoleh dari foxglove [tumbuhan],Digoxin digunakan terutama untuk meningkatkan kemampuan memompa (kemampuan kontraksi) jantung dalam keadaan kegagalan jantung/congestive heart failure (CHF). Obat ini juga digunakan untuk membantu menormalkan beberapa dysrhythmias ( jenis abnormal denyut jantung). Obat ini termasuk obat dengan TherapeuticWindow sempit (jarak antara MTC [Minimum Toxic Concentration] dan MEC [Minimum Effectiv Concentration] mempunyai jarak yang sempit. Artinya rentang antara kadar dalam darah yang dapat menimbulkan efek terapi dan yang dapat menimbulkan efek toksik sempit. Sehingga kadar obat dalam plasma harus tepat agar tidak melebihi batas MTC yang dapat menimbulkan efek toxic/keracunan).

B.     Komposisi      :
Tiap tablet mengandung digoksin 0,25 mg

 









C.     Mekanisme kerja
Digoksin merupakan prototipe glikosida jantung yang berasal dari Digitalis lanata. Mekanisme kerja digoksin melalui 2 cara, yaituefek langsung dan tidaklangsung. Efek langsung yaitu meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung (efek inotropik positif). Hal ini terjadi berdasarkan penghambatan enzim Na+, K+ -ATPasedan peningkatan arus masuk ionkalsium keintra sel. Efektidak langsung yaitu pengaruh digoksin terhadap aktivitas saraf otonom dan sensitivitas jantung terhadap neurotransmiter.

D.     Indikasi :
Untuk payah jantung kongestif, fibrilasi atrium, takikardia atrium proksimal dan flutter atrium.

E.      Pasologi :
Dewasa
Dosis digitalisasi rata-rata 3-6 tablet sehari dalam dosis terbagi.
Untuk digitalisasi cepat dimulai2 - 3 tablet, diikuti 1 -2 tablet tiap 6-8 jam sampai tercapai digitalisasi penuh. Untuk digitalisasi lambat dan dosis penunjang 1/2-2 tablet
sehari (1/2 -  1 tablet   pada usia   lanjut),  tergantung   pada berat   badan  dan kecepatan bersihan kreatinin.Dosis harusdikurangi pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal

Anak-anak dibawah 10 tahun :
0.025 mg/kg BB sehari dalam dosis tunggalatau terbagi.

F.     Efek Samping :
Dapat terjadi anoreksia, mual, muntah dan sakitkepala.
Gejala toksik pada jantung : kontraksi ventrikel  prematur multiform atau unifocal,takikardia ventrikular, desosiasi AV, aritmia sinus, takikardia atrium dengan berbagai derajat blokAV.
Gejala neurologik :   depresi, ngantuk, rasa lemah, letargi, gelisah, vertigo, bingung
dan halusinasi visual. Gangguan pada mata: midriasis, fotofobia, dan berbagai gangguan visus.
Ginekomastia, ruam kulit makulopopularatau reaksikulit yang lain.

G.    Kontra indikasi :
BlokAVtingkat 2danblok AVtotal.                             
Aritmia supra ventrikular yang disebabkan sindroma Wolff - Parkinson - White.
Fibrilasi ventrikel.
Hipersensitif terhadap digoksin dan penderita dengan riwayat intoleransi terhadap preparat digitalis.

H.    Interaksi Obat :
Kuinidin, verapamil, amiodarondan propafenon dapat meningkatkan kadar digitalis. Diuretik, kortikosteroid, dapat menimbulkan hipokalemia, sehingga mudah terjadi intoksikasi digitalis. Antibiotik tertentu menginaktivasi digoksin melalui metabolisme bakterial di usus bagian bawah. Propantelin, difenoksilat, meningkatkan absorpsi digoksin. Antasida, kaolin-peptin, sulfasalazin, neomisina, kolestiramin, beberapa obat kanker, menghambat absorpsi digoksin. Simpatomimetik, meningkatkan resiko aritmia. Beta - bloker, kalsium antagonis, berefek aditif dalam penghambatan konduksiAV.

I.       Cara Penyimpanan
Simpan di tempat sejuk dan kering, dalam wadah tertutup rapat.

J.      Instruksi Khusus

1.     Dosis rendah Digoxin (62.5 mcg/hari atau 125 mcg setiap hari lainnya) harus digunakan pada orang yang lebih tua, pasien dengan kerusakan fungsi ginjal atau pasien dengan massa tubuh rendah (kurus).
2.    Dosis muatan tidak diperlukan pada pasien gagal jantung kongestif (CHF).
3.    Hindari pada pasien dengan kardiomiopati obstruktif kecuali jika ada gagal jantung akut, pada pasien dengan sindrom Wolff-Parkinson-White (WPW); tidak boleh digunakan untuk ventricular arrhythmias.
4.    Gunakan dengan hati-hati pada kasus hambatan jantung parsial, gangguan batang sinus, miokarditis akut, MI (myocardial infarction) akut, gagal jantung parah, penyakit pulmonary akut, pada pasien yang menjalani cardioversion (pertimbangkan menghentikan cardioversion dalam waktu 1-2 hari sebelum prosedur dilakukan) dan dengan obat-obatan lain yang bisa menekan fungsi sinus dan fungsi AV nodal (misalnya, Amiodarone atau beta-blocker).
5.    Hipokalemia, hiperkalemia, hipomagnesemia, hipoksia, dan hipertiroidisme bisa mempengaruhi sensitivitas terhadap digoxin.
6.    Pengawasan tingkat digoxin hanya diperlukan jika diduga terjadi keracunan.

K.  Tanggung  Jawab Perawat

1. Tanyakan tentang mengambil asetaminofen untuk membantu mengobati / mencegah demam. Jika ok, tidak mengambil lebih dari 3000mg dalam periode 24 jam waktu.
2. Sarankan pasien untuk minum sedikitnya 2-3 liter cairan setiap 24 jam.
3. Sarankan pasien minum obat anti mual yang ditentukan oleh dokter untuk mengurangi mual
4. Sarankan pada pasien untuk menghindari paparan sinar matahari. Wear SPF 15 (atau lebih tinggi) tabir surya dan gunakan pakaian pelindung.
5. Sarankan untuk menghindari minuman beralkohol.
6. Istirahat yang cukup.
7. Menjaga nutrisi yang baik.